Tampilkan postingan dengan label Budidaya Hutan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Hutan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Juni 2016

Dampak/Kelemahan dan Manfaat HTI (Hutan Tanaman Industri)

Dalam pembangunan hutan tanaman industri tentu saja akan menimbulkan dampak positif dan negatif dan untuk kesempatan kali ini mimin akan berbagi info tentang Dampak/Kelemahan dan Manfaat Hutan Tanaman Industri (HTI).

Dampak/kelemahan dan manfaat HTI
Hutan Tanaman Industri

# Dampak/Masalah/Kelemahan HTI :

1. Dampak Ekologi

Dampak dari segi ekologi yang ditimbulkan HTI adalah:
  • a. Menurunkan kualitas tanah

Pada pembangunan HTI hanya menanam satu jenis tanaman, dimana penanaman 1 jenis tanaman saja akan menyebabkan menurunnya kualitas tanah, sebab penanaman 1 jenis tanaman dalam jumlah yang besar akan merusak tanah, karena satu jenis tanaman seperti akasia atau eukaliptus merupakan jenis tanaman yang membutuhkan banyak air dan nutrisi, sehingga semua nutrisi dan air yang ada dalam tanah akan terserap habis.
  • b. Tanaman disukai hama

Penanaman 1 jenis tanaman pada HTI akan mengundang hama penyakit, sebab 1 jenis tanaman lebih disukai oleh hama, namun apabila lahan HTI berada dekat dengan lahan pertanian atau kebun rakyat akan merugikan pertanian atau kebun rakyat tersebut, karena hama pada HTI akan berpindah pada lahan pertanian / kebun rakyat tsb.
  • c. Merusak ekosistem hutan

Karena penanaman 1 jenis pohon saja, maka akan membuat beberapa jenis hewan tidak dapat bertahan hidup dan bahkan akan menjadi hama. Selain itu penanaman 1 jenis pohon juga akan merusak atau memusnahkan tanaman yang lainnya.

2. Dampak Sosial

Dampak sosial yang akan ditimbulkan dari pembangunan HTI yaitu:
  • Terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat setempat dengan pengusaha HTI
  • Bisa menimbulkan konflik perebutan lahan, apabila pengusaha HTI menggunakan lahan rakyat
  • HTI yang dibangun pada lahan rakyat akan membuat masyarakat merasa tidak aman dan tidak nyaman.

# Manfaat Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI):
  • 1. Memberikan / membuka lapangan kerja baru, sehingga kebutuhan tenaga kerja meningkat.
  • 2. Memberdayakan masyarakat sekitar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
  • 3. Dengan adanya HTI akan memenuhi kebutuhan produksi industri dalam negeri, seperti meubel, kayu lapis, kertas dsb.
  • 4. HTI juga bisa menjaga lingkungan sebab mampu mereduksi / menyerap emisi gas CO2.
  • 5. Mampu menyediakan energi alternatif / biomassa.

http://hutantani.blogspot.com/

Rabu, 02 April 2014

Artikel: Sistem dan Teknik Silvikultur atau Budidaya Hutan

Sistem dan Teknih Silvikultur atau Budidaya Hutan

Silvika merupakan dasar ilmu budidaya hutan atau pohon yang mengandung aspek-aspek penerapan metode penanganan hutan berdasarkan silvika yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan dan tujuan pengolahan hutan. Inti yang dipelajari dalam Silvika adalah Budidaya hutan berkaitan erat dengan control terhadap proses pertumbuhan pohon. Dan Komposisi jenis tumbuhan, kualitas tegakan hutan dan pohon hutan seperti bagaimana mereka tumbuh berproduksi dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Untuk dapat menguasai seni menghasilkan hutan tidak cukup hanya mengetahui prinsip dan cara teknis budi daya pohon saja tetapi juga harus mencakup praktek budidaya pohon secara terinci untuk semua jenis kayu yang berharga dan juga tipe-tipe hutannya. Serta Pengendalian dan control terhadap struktur tegakan hutan menghendaki kaidah-kaidah yang memadukan pengetahuan biologi, pengolahan dan ekonomi.

Konsep dasar budidaya hutan (pohon) adalah bahwa pemilihan perlakuan silvikultur yang tepat, baik pada hutan alam maupun hutan tanaman bergantung pada tingkat control interaksi genotif-genotif lingkungan terhadap perkembangan fisiologis tegakan.

Di Indonesia Sistem silvikultur pada hutan produksi dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu ada 4 jenis, yaitu:

1) Sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
2) Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ)
3) Sistem Silvikultur Tebang Rumpang (TR)
4) Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB)

Silvikultur merupakan bagian penting atau tulang punggung dalam pengelolaan hutan produksi dan kegiatan rehabilitasi hutan lainnya:

- Dasar silvikultur : ekologi hutan yang mencakup tanah, iklim dan satwa serta silvika yang berkaitan dengan vegetasi hutan.
- Harus ada unsur rekayasa dengan pertimbangan ekologi, social dan ekonomi
- Semua pengelolaan hutan berorientasi untuk penghasil kayu, perkembangan terakhir adalah multi manfaat seperti kayu, air, iklim dan estetika.
-Elemen Hutan, yang terdiri dari:
a. Lahan: luas lahan dan volume lahan
b. Iklim : makro, meso dan mikro
c. Biota : flora dan fauna
-Lingkungan social : termasuk pertimbangan mengelola hutan yang berbeda antara wilayah hutan yang satu dengan hutan yang lain.
-Lingkungan ekonomi : mata pencaharian dan penghasilan berbeda.

Teknik atau praktek silvikultur :

1. Regenerasi / rehabilitasi tegakan hutan
- Penyiapan lahan
- Pengadaan bahan tanaman
- Penanaman
- Pemeliharaan awal
Dalam suatu sistem silvikultur, semua kegiatan tersebut dilaksanakan dengan kombinasi dan intensitas yang berbeda.
2. Pemeliharaan tegakan hutan:
- Pembersihan gulma
- penanaman tumbuhan pionir
- Pemupukan lanjutan
- Pemangkasan; pohon yang menaungi daripada tanaman pokok (hibration cutting)
- Penjarangan (thinning)
Tidak semua aktivitas pemeliharaan hutan harus dilaksanakan, ini tergantung kondisi tegakan dan kondisi lingkungan lainnya.
3. Penebangan tegakan hutan:
- Tebang Pilih
- Tebang Jalur
- Tebang Habis Permudaan Alam
- Tebang Rumpang
- Tebang Penyelamatan
Rumpang atau yang disebut dengan gap cutting, yaitu tebang membuat rumpang atau areal bibit, pohon-pohon yang disisakan untuk dijadikan bibit untuk mendapatkan permudaan alami.



Demikian tulisan ini saya akhiri semoga bisa bermanfaat !!

http://hutantani.blogspot.com/