Selasa, 01 April 2014

Silvikultur Hutan: Pengertian dan Kegiatan-kegiatannya

Pengertian Silvikultur Hutan adalah praktek pengendalian penetapan lahan, pembibitan, pertumbuhan, komposisi dan kualitas hidup suatu hutan demi memenuhi kebutuhan ekologi dan ekonomi hutan. Sedangkan Silvologi adalah studi mengenai hutan dan kayu. Silvikultur hutan fokus pada perawatan tegakkan hutan untuk menjamin produktivitas.

Dalam literatur lain, Sivikultur Hutan diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang dijalankan untuk menentukan pokok hutan atau dasar lahan tersebut dapat memenuhi keperluan optimal untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal.

Silvikultur juga didefinisikan sebagai Ilmu dan seni membudidayakan hutan untuk memproduksi dan memelihara hutan. Meliputi teori dan praktek pengendalian, pembentukan komposisi dan pertumbuhan hutan.

Kegiatan-Kegiatan dalam Silvikultur Hutan, mencakup :

1) Peremajaan hutan

Peremajaan hutan adalah usaha memperbarui tegakkan hutan dengan menanam pohon-pohon yang baru. Metode peremajaan, spesies yang digunakan dan kepadatan tegakan pohon dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Peremajaan dapat dibedakan menjadi peremajaan alami dan peremajaan buatan. Peremajaan buatan telah menjadi metode yang paling umum dalam menanam karena lebih diandalkan dibandingkan regenerasi alami. Penanaman dapat menggunakan bibit, akar yang belum tercabut atau terubusan atau bisa menggunakan benih.

2) Perawatan hutan

Kegiatan Perawatan hutan, meliputi:

1. Pengayaan
Pengayaan atau enrichment adalah meningkatkan kepadatan tegakan hutan dengan menanam di hutan yang telah tumbuh.

2. Penipisan atau thinning adalah pengendalian jumlah pohon pada suatu area tertentu, misal dengan menebang pohon yang tumbuh secara tidak normal atau kualitas kayu yang buruk sehingga memberikan ruang lebih baik bagi pohon lain yang sehat. Penipisan bukan untuk menyediakan ruang untuk menanam kembali. Penipisan dapat dilakukan dengan tebang pilih atau menebang pohon tertentu maupun secara mekanis dengan pola, misalnya menebang baris tertentu atau lokasi tertentu. Penipisan juga sering dilakukan demi tujuan ekologi demi melestarikan spesies tertentu dan bukan untuk meningkatkan hasil kayu.

3. Pemangkasan
Pemangkasan dalam silvikultur adalah pemotongan cabang terendah dari suatu pohon yang tidak produktif dalam hal fotosintesis dan mencegah perkembangan mata kayu. Kayu yang terbebas dari mata kayu memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Umumnya cabang dengan daun yang tidak menerima cahaya matahari dalam waktu lama akan runtuh dengan sendirinya, dan angin membantu mempercepat keruntuhan cabang. Pohon dapat ditanam dengan jarak tertentu sehingga ranting terbawah sulit menerima cahaya matahari dan efek keruntuhan cabang secara alami tersebut dapat terjadi sesuai dengan tujuan.


Semoga bermanfaat !!!
Penulis: Nurmirajul Yaum, S.Hut
http://hutantani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar