Pengertian Manajemen hutan adalah salah satu cabang ilmu kehutanan yang menghubungkan aspek-aspek administratif, hukum, sosial dan ekonomi dengan aspek ilmiah dan aspek teknis antara lain seperti silvikultur, dendrologi dan perlindungan hutan. Manajemen hutan juga melingkupi aspek estetika, rekreasi ruang terbuka, penangkapan ikan air tawar, satwa liar, manajemen resapan air dan hasil hutan kayu maupun yang non kayu.
Manajemen Hutan merupakan upaya untuk membangun dan memelihara hutan dengan tujuan mendapatkan manfaat atau keuntungan sebesar-besarnya secara lestari atau berkesinambungan.
Definisi Manajemen Hutan adalah suatu penggunaan cara-cara manajemen dan teknis-teknis kehutanan dalam rangka menjalankan aktivitas terhadap suatu areal/lahan hutan. Manajemen Hutan mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan.
Definisi Manajemen Hutan adalah suatu penggunaan cara-cara manajemen dan teknis-teknis kehutanan dalam rangka menjalankan aktivitas terhadap suatu areal/lahan hutan. Manajemen Hutan mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan.
Manajemen pengelolaan hutan bisa berdasarkan pada konservasi, ekonomi, maupun kombinasi keduanya. Metode manajemen meliputi ekstraksi kayu, reforestasi, aforestasi, , pembangunan akses jalan ke dalam hutan serta pencegahan kebakaran hutan.
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan atau PHB adalah pengelolaan hutan yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan hutan berkelanjutan. Pengelolaan hutan berkelanjutan mengutamakan tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas. Banyak lembaga kehutanan sekarang mencoba menggunakan berbagai bentuk pengelolaan hutan berkelanjutan dengan bermacam metode dan alat-alat yang tersedia yang telah diuji dari waktu ke waktu.
Tipe pengelolaan hutan dapat bervariasi, yaitu dengan tidak menyentuh suatu kawasan hutan sama sekali dan membiarkannya tumbuh secara alami, sampai dengan pengelolaan silvikultural secara intensif dengan pemantauan secara periodik. Pengelolaan hutan akan meningkat pada saat digunakan untuk mencapai kriteria ekonomi termasuk peningkatan hasil kayu dan non-kayu dan kriteria ekologi tertentu seperti pelestarian spesies, sekuestrasi karbon.
Aspek-aspek yang diperhitungkan dalam manajemen hutan meliputi aspek perusahaan, aspek sosial serta aspek teknologi:
• Aspek perusahaan mencakup organisasi, ekonomi dan administrasi, keuangan, statistik, pemasaran, akutansi dan peraturan perundangan-undangan.
• Aspek sosial mencakup kesempatan kerja, perumahan, politik dan ilmu-ilmu sosial.
• Aspek teknologi mencakup silvika dank silvikultur, teknologi hasil hutan, pemanenan, metode pencegahan/pemberantasan hama dan penyakit, pengurusan/perlindungan rekreasi, metode pengendalian bencana alam, pengaturan pengembalaan, hidrologi dan teknik sipil.
http://hutantani.blogspot.com/
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan atau PHB adalah pengelolaan hutan yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan hutan berkelanjutan. Pengelolaan hutan berkelanjutan mengutamakan tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas. Banyak lembaga kehutanan sekarang mencoba menggunakan berbagai bentuk pengelolaan hutan berkelanjutan dengan bermacam metode dan alat-alat yang tersedia yang telah diuji dari waktu ke waktu.
Tipe pengelolaan hutan dapat bervariasi, yaitu dengan tidak menyentuh suatu kawasan hutan sama sekali dan membiarkannya tumbuh secara alami, sampai dengan pengelolaan silvikultural secara intensif dengan pemantauan secara periodik. Pengelolaan hutan akan meningkat pada saat digunakan untuk mencapai kriteria ekonomi termasuk peningkatan hasil kayu dan non-kayu dan kriteria ekologi tertentu seperti pelestarian spesies, sekuestrasi karbon.
Aspek-aspek yang diperhitungkan dalam manajemen hutan meliputi aspek perusahaan, aspek sosial serta aspek teknologi:
• Aspek perusahaan mencakup organisasi, ekonomi dan administrasi, keuangan, statistik, pemasaran, akutansi dan peraturan perundangan-undangan.
• Aspek sosial mencakup kesempatan kerja, perumahan, politik dan ilmu-ilmu sosial.
• Aspek teknologi mencakup silvika dank silvikultur, teknologi hasil hutan, pemanenan, metode pencegahan/pemberantasan hama dan penyakit, pengurusan/perlindungan rekreasi, metode pengendalian bencana alam, pengaturan pengembalaan, hidrologi dan teknik sipil.
http://hutantani.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar