Minggu, 23 Maret 2014

Pengertian Ekosistem Hutan dan Komponen Ekosistem Hutan

Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam.

Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).

Pengertian Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Hutan sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. Sedangkan hutan sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Komponen dalam Ekosistem Hutan adalah komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik). Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang berada dalam hutan, sedangkan komponen abiotik antara lain adalah tanah, air, suhu, kelembaban, angin dan smua yang tidak hidup.

Dari segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian terpisah dalam ruang dan waktu yaitu:

1. Komponen autotrofik:
Berdasarkan arti kata Autotrofik berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan trophikos artinya menyediakan makanan, jadi komponen autotrofik adalah organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri. Bahan-bahan makanan yg disediakan adalah bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan menggunakan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Sehingga yang termasuk dalam golongan aututropik ini pada umumnya adalah tumbuhan hijau atau yang memiliki klorofil. Pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks hanya terjadi pada komponen autotropik.

2. Komponen heterotrofik:
Berdasarkan arti kata, Heterotrof berasal dari kata hetero yang berarti berbeda, lain atau tidak seragam, sedangkan kata trophikos berarti menyediakan makanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Komponen heterotrofik adalah semua organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, dimana bahan organik yang dimanfaatkan tersebut disediakan oleh organisme atau makhluk lain, dengan kata lain komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.


Penulis: Nurmirajul Yaum, S.Hut
http://hutantani.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar